Apa itu Kurikulum



Debby Indria Lestari
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
 
Berbicara mengenai kurikulum jika di definisikan kedalam sebuah makna pasti akan berbeda antara pendapat satu tokoh dengan tokoh lainnya. Apalagi waktu cepat menunjukan perkembangannya dimana dari waktu ke waktu sejak dulu sampai saat ini ada berbagai pakar yang mendefinisakan kurikulum sesuai keadaan atau permasalahan yang ditemukan pada zamannya. Jika dilihat dari kronologisnya istilah kurikulum muncul pada bidang olahraga yang kemudian diadobsi ke dalam dunia pendidikan hingga saat ini. Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh banyak ahli, dapat disimpulkan bahwa pengertian kurikulum dapat ditinjau dari sisi yang berbeda, yakni menurut pandangan lama dan pandangan baru. Kata kurikulum sendiri berasal dari Bahasa latin yaitu “Curriculae” yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pandangan lama, atau sering disebut pandangan tradisional merumuskan bahwa kurikulum artinya yaitu jarak yang harus ditempuh oleh seorang siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Ijazah disini dianggap sebagai bukti bahwasannya siswa telah menempuh kurikulum seprti halnya rencana pelajaran. Berikut merupakan beberapa tafsiran mengenai kurikulum (Hamalik, 2008) :
·         Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran : kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan
·         Kurikulum sebagai rencana belajar : kurikulum ialah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program tersebut siswa dapat melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.
·         Kurikulum sebagai pengalaman belajar : pada pengertian ini lebih menekankan bahwasanya kurikulum merupakan serangkaian dari pengalaman belajar siswa.
Pengertian diatas mempunyai implikasi sebagai berikut (Hamalik, 2008):
1.      Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran. Mata pelajaran pada hakikatnya adalah pengalaman nenek moyang dimas lampau. Beberpa pengalaman tersebut dipilih, dianalisis, serta disusun secara sistematis dan logis, sehingga muncul mata pelajaran seperti sejarah, ilmu bumi, ilmu hayat dan sebagainya
2.      Mata pelajaran adalah sejumlah informasi atau pengetahua, sehingga penyampaian mata pelajaran pada siswa akan membentuk mereka menjadi manusia yang mempunyai kecerdasan berpikir
3.      Tujuan mempelajari mata pelajaran aalah untuk memperoleh ijazah. Ijazah diposisikan sebagai tujuan, sehingga menguasai mata pelajaran berarti telah mencapai tujuan belajar
4.      Adanya aspek keharusan bagi setiap siswa unut mempelajari mata pelajaran yang sama. Akibatnya factor minat dan kebutuhan siswa tidak dipertimbangkan dalam penyusunan kurikulum
5.      Sistem penyampaian yang digunakan oleh guru adalah sistem penuangan (imposisi). Akibatnya dalam kegiatan belajar gurulah yang lebih banyak bersikap aktif, sedangkan siswa bersifat pasif belak

Sebagai perbandingan, pendapat Romine yang termasuk kedalam pendapat yang baru (modern), yaitu (Hamalik, 2008):
“Curriculum is interpreted to mean all of the organized courses, activities, and experiences which pupils have under direction of the school, whether in the classroom or not“
Implikasi dari perumusan pendapat diatas yaitu :
1.      Tafsiran tentang kurikulum bersifat luas, karena kurikulum bukan hanya terdiri atas mata pelajaran (courses), tetapi meliputi semua kegiatan dan pengalaman yang menjadi tanggung jawab sekolah
2.      Sesuai dengan pandangan ini, berbagai kegiatan diluar kelas (ekstrakulikuler) sudah tercakup dalam pengertian kurikulum
3.      Pelaksanaan kurikulum tidak hanya dibatasi keempat dinding saja, melainkan dilaksanakan baik didalam maupun diluar kelas, sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
4.      Sistem penyampaian yang dipergunkan oleh guru disesuaikan dengan kegiatan atau pengalaman yang akn disampaikan. Oleh karena itu guru dituntut kreatif dan bervariasi dalam mengadakan kegiatan belajar sesuai dengan kondisi siswa
5.      Tujuan pendidikan bukanlah untuk menyampaikan mata pelajaran atau bidang pengetahuan yang tersusun, melainkan pembentukan pribadi anak dan belajar cara hidup di dalm masyarakat
Kurikulum kemudian mempunyai 2 makna. Pertama, sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa. Kedua, satu program pembelajaran khusus. Dalam kasus kemudian kurikulum pada umumnya menjelaskan tentang proses pengajaran, pembelajaran dan bahan penilaian pendidikan yang diberikan kepada peserta didik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Kemudian isi kurikulum merupakan susunan dan bahan kajian dan pelajaran untuk menapai tujuan penyelenggaraan suatu pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan nasional.

Referensi :
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara
Hamalik, Oemar. 2008. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja   Rosdakarya

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Ceyron Louis

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar