Teknologi Pendukung dan Pengembangan E-Learning
Teknologi
Pendukung dan Pengembangan E-Learning
Debby
Indria Lestari
Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan
Fakultas
Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang
indriadebby@gmail.com
E-learning
merupakan belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke
siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media komputer lainnya
(Luqman dan Anies, 2013). E-learning ini sebenarnya berfokus pada learning, jadi adanya e-learning
tujuannya untuk menunjang sebuah pembelajaran. Dalam prakteknya e-learning
membutuhkan teknologi pendukung yaitu media elektronik, contohnya komputer,
smartphone, telephone seluler, radio, TV interaktif film, video, OHP, Slide,
LCD Projector, tape dan teknologi internet. E-learming merupakan perpaduan antara
Computer Based Learning (pembelajaran
yang sepenuhnya menggunakan computer) maupun computer assisted learning (pembelajaran yang menggunakan alat
bantu utama computer) dan Online Learning
termasuk Web Based Learning
didalamnya. Jadi Web Based Learning
ini merupakan penerapan dari E-learning itu sendiri. E-learning merupakan
segala kegiatan komunikasi dan kegiatan pelatihan yang menggunakan elektronik.
Selain itu e-learning juga menggunakan teknologi internet contohnya Web Based Learning yang pembelajarannya
berbasis website dimana dalam pembelajarannya harus terkoneksi dengan internet.
Pembelajaran dikatakan berbasis website jika dalam pembelajaran memanfaatkan
teknologi internet dan jika proses belajar tersebut dirasa terjadi (Rusman,dkk,
2013), artinya meskipun menggunakan internet proses pembelajaran harus tetap
dikontrol oleh guru sebagai pihak yang harus berperan aktif dalam perkembangan
belajar peserta didik.
Teknologi sendiri kini
sudah sejalan dengan perkembangan zaman, dimana sekarang ini kita sudah masuk
di era modern dan dituntut untuk menguasai dan mengembangkan teknologi yang
sudah ada. Pada prinsipnya teknologi di bagi menjadi 2 kelompok, yaitu Technology Based Learning dan Technology based web learning. Technology
Based Learning didalamnya terbagi menjadi 2 jenis yaitu Audio information Technology, contohnya
radio, audio tape, telephone dan Video
Information Technology contohnya, video tape. Sedangkan technology based web- learning pada
dasarnya adalah Data Information Technologies (internet, e-mail, tele-
collaboration) (Rusman, dkk, 2013).
Dalam pembelajaran
sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi audio/ data,
video/ data, audio/video. Teknologi ini juga sering dipakai pada pendidikan
jarak jauh. Pendapat Rosenberg (Rusman, dkk, 2013) mengkategorikan tiga
kriteria dasar yang ada dalam e-learning. Pertama, e-learning bersifat
jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau
memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.
Kedua, e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui computer dengan
menggunakan standar teknologi internet. Ketiga, e-learning terfokus pada
pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi pembelajaran yang menggungguli
paradigm tradisional dalam pelatihan.
Ada beberapa alternative
paradigma pendidikan melalui internet yang salah satunya adalah sistem “dot.com
educational system” (Kardiawarman dalam Rusman dkk, 2013). Paradigma ini dapat
mengintregasikan beberapa sistem seperti:
1. Virtual Teacher Resouces : dapat
mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga sisw tidak harus
secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual
teacher)
2. Virtual school system : dapat membuka
pelunag menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang tidak
memerlukan ruang dan waktu. Keunggulannya daya tamping siswa tidak terbatas.
Siswa dpat belajar kapan saja, dimana saja dan dari mana saja.
3. Cyber educational resources system atau
dot com learning resources system : pendukung kedua paradigm diatas dalam
membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektonik yang tersedia secara
bebas dan gratis dalam internet.
Intinya dari segi
teknologi, sistem yang paling disukai adalah sistem yang sederhana, menarik,
dan mudah untuk digunakan Dalam hal
ini, perencanaan sistem ELearning yang baik haruslah dapat menarik pengguna
dengan menampilkan desain antarmuka yang interaktif, sehingga membantu pengguna
untuk betah berada dalam kelas virtual tersebut (Susanti dan Muhammad, 2008).
Berkaitan dengan
pengembangan model e-learning menurut pendapat Haughey (Rusman, dkk 2013)
terdapat tiga kemungkinan dalam mengembangkan sistem pembelajaran berbasis
internet, yaitu web course, web centric
course, dan web enhanced course.
1. Web course adalah penggunaan internet
untuk keperluan pendidikan jarak jauh, pada jenis ini guru dan siswa tidak
perlu untuk bertatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan,
latihan, ujian dan kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui
internet.
2. web centric course adalah penggunaan
internet yang memadukan sistem jarak jauh dan tatap muka. Sebagian materi
disampaikan melalui internet, dan sebagian lainnya melalui tatap muka. Jadi
dalam jenis ini fungsinya saling melengkapi.
3. web enhanced course adalah pemanfaatan
internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di
kelas. Jadi peran dosen disini dituntut untuk menguasai teknik mencari
informasi di internet, membimbing mahasiswa mncari dan menemukan situs-situs
yang relevan dengan bahan perkuliahan, menyajikan materi melalui web yang
menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi melalui internet dan
kecakapan lain yang diperlukan.
Menurut Henderson (lukman
dan Anies, 2013) ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membangun
sebuah sistem e-learning :
1. Menentukan
tujuan dari sistem E-Learning
Pada tahap ini
pengembang sistem harus menentukan apa yang ingin dicapai dengan adanya
e-learning tersebut.
2. Memulai
sistem dalam skala kecil
Sebaiknya
e-learning dimulai dari unit yang kecil dan dievaluasi sepeenuhnya terlebih
dahulu untuk menjadi model bagi sistem dalam skala yang lebih besar. 3. Mengkomunikasikan
dengan Peserta Didik
Pengembang sistem
E-learning seharusnya selalu mengomunikasikan sistem yang sedang coba dibangun
kepada peserta didik, agar peserta didik memahami tentang system yang dibangun
dan dikembangkan.
4. Melakukan
evaluasi secara berkesinambungan
Evaluasi terhadap
sistem dan segenap aspeknya perlu dilakukan secara terus menerus untuk menjamin
keberhasilan penerapan E-learning.
5. Mengembangkan
sistem dalam skala lebih besar.
Setelah sistem mencapai keberhasilan dalam
skala kecil maka selanjutnya adalah mengembangkan sistem dalam skala lebih
besar.
Untuk mengembangkan
E-learning diperlukan 3 metodologi, yaitu metodologi pengembangan pembelajaran,
metodologi pengembangan perangkat lunak, dan metodologi pengembangan web
(Ariesto dalam Luqman dan Anies, 2013).
1. Pengembangan
Pembelajaran
Pengembangan pembelajaran
adalah pengembangan sumber-sumber belajar secara sistematik agar dapat terjadi
perubahan perilaku. Semua usaha dalam teknologi pendidikan ditujukan untuk
memfasilitasi dan memecahkan masalah belajar peserta didik.
2. Pengembangan
perangkat lunak
Suatu sistem
memiliki siklus hidup yang disebut System Development Life Cycle (Siklus Hidup
Pengembangan Sistem), yaitu proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model
dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut dan
konsep ini pada umumnya digunakan pada sistem berbasis komputer.
3. Pengembangan
Web Site
Dalam pengembangan web, terdapat beberapa
metodologi pengembangan yang diadaptasi dari disiplin ilmu seni atau disiplin
ilmu komputer.
Referensi :
Rusman, dkk. 2013.
Pembelajaran Berbaasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Jakarta : Rajawali Pers.
Luqman, Heri T &
Anies Erfan D. 2013. Pengembangan E-learning. Yogyakarta : deepublish.
Susanti, Erma
& Muhammad Sholeh. 2008. Rancang Bangun Aplikasi E-Learning. Jurnal
Teknologi. 1(1): 53-57
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar